Sabtu, 23 November 2013

Selamat Jalan Sahabatku

Senja hari ini terasa sungguh indah,ditambah lagi dengan ada nya engkau disisiku wahai sahabatku. Ya,melewati senja secara bersamaan seakan - akan kegiatan ini telah menjadi kebiasaan kita jika liburan menjelang.

Tak terhitung telah berapa lama kita saling kenal,tak terhitung berapa banyak tetes air mata yang kita keluarkan dikala kita sedih,tak terhitung pula telah berapa banyak kebahagiaan yang kita luapkan bersama.

Hampir setiap akhir minggu kita menghabiskan waktu bersama. Terkadang kau yang mengunjungi rumah ku, lalu kemudian minggu berikutnya aku yang kerumahmu. Dia adalah Leostrada Andika. Aku memanggilnya Leo, aku dan Leo sudah seperti saudara. Kami kompak, walaupun terkadang kami sering sekali berbeda pendapat.

"Ris tujuan kita hari ini mau kemana?" pertanyaan Leo yang selalu diulang jika kami bertemu. "Bagaimana jika hari ini kita melakukan hal yang berbeda Le? Aku bosan setiap kita main pasti ujung - ujung nya cuma makan." timpalku yang memang bosan dengan acara wisata kuliner aku dan Leo. "Oke,kali ini kita pergi ke kota tua ya? Atau Monas? kita 'hunting' foto disana. Udah lama kan ya kita ga foto - foto lucu." jawab Leo dengan antusias,lalu aku menyetujui ajakan Leo tersebut.

Kami sepakat kali ini tujuan kami berdua adalah kota tua. Leo membawa kamera SLR nya,dan sesampainya kami disana tanpa menunggu aba - aba lagi aku dan Leo langsung mencari objek foto. Aku memilih museum sebagai objek ku tetapi Leo berkata lain. Karena kamera yang kami bawa hanya satu,akhirnya Leo lah yang mengalah.

"Mas,mas.Bisa tolong fotoin saya sama temen saya ga?" tanya Leo kepada seseorang yang berada di dekat kami. "Oh,Oke." jawab orang tersebut. Setelah cukup banyak orang itu menekan tombol foto akhirnya aku dan Leo berterimakasih. "Le,lucu ya fotonya. Yang ini lucu deh." kata ku dengan tersenyum. "Iya lucu,bagus. Jangan diapus ya Ris fotonya. Kamu simpen atau malah kamu cetak. Biar kamu ga lupa sama aku. Biar kamu inget terus sama aku." kata Leo. Aku memang sedikit bingung dengan perkataan Leo tersebut, tetapi Leo hanya tersenyum tanpa mau menjelaskan maksudnya.

                                                        ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sudah tiga hari ini Leo tidak masuk sekolah. Aku bingung kenapa Leo tidak masuk, aku bertanya kepada teman - teman nya tapi tidak ada yang tahu alasan Leo tidak sekolah. Aku juga sudah mengirim pesan ke Leo tapi dia tidak menjawab, bahkan telepon ku juga tidak diangkatnya.

"Ris,Iris.....Iris!" suara seseorang memecah lamunanku, dan aku pun menoleh ke sumber suara itu. "Iya Bu,ada apa ya?" tanya ku kepada Bu Fatimah yang tadi memanggilku. "Sudah tiga hari ini Leo tidak sekolah. Alfa pula,kamu tahu dia kemana?" tanya Bu Fatimah yang ternyata sama penasarannya dengan ku. "Saya juga kurang tau Bu,tapi nanti abis pulang sekolah saya mau kerumah Leo Bu. Ibu mau titip pesan?"
"Oh gitu,ngga ada Ris. Makasih ya" jawab Bu Fatimah dan langsung berlalu di depan ku. "Duh Le,Le. Kamu kemana sih. Aku khawatir." ucap ku.

Sepulang sekolah aku langsung menuju rumah Leo. Setelah di depan rumahnya aku dipersilahkan masuk oleh Simbok yang menyuruhku menunggu di ruang tamu dan langsung memanggil Tante Lena,Mamah Leo.

"Selamat sore Ris." sapa Tante Lena dengan suara yang serak dan wajah yang sendu. "Sore Tante." salam ku kepada Tante Lena. "Tante,Iris mau tanya Leo kemana ya Tante? udah tiga hari ini dia ga sekolah, sms dan telepon Iris pun ga ada yang dijawab nya." akhirnya tanyaku kepada Tante Lena. "Ris...Leo...masuk rumah sakit,udah dua hari ini dia ga sadar diri Ris." tutur Tante Lena sambil terisak. " Ya Tuhan,Tante Leo kenapa? Leo sakit apa Tante? kenapa Iris ga tau?" aku pun ikut terisak. "Maaf Ris,sebenernya Leo sakit Ris. dia mengidap leukimia. Tapi dia mohon sama Tante supaya ga usah kasih tau kamu." ungkap Tante Lena. "Kamu mau jenguk Leo? mungkin dia akan sadar kalau kamu datang." ajak Tante Lena.

                                                    ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Leo,bangun.. ini aku Iris." bisik ku ke telinga Leo dengan harapan dia akan sadar setelah mendengar suaraku. "Aku tau kamu bisa denger aku Le. Bangun ya Le,aku kangen kamu,kangen berantem sama kamu. Kamu jahat Le,sakit ko ga bilang aku,sms aku juga ga di bales." ucap ku sambil terisak. Setelah cukup lama menunggu akhirnya Leo mulai sadarkan diri, aku dan Tante Lena pun berucap syukur atas mukjizat Tuhan tersebut.

"Mah,Iris mana?Aku mau ketemu Iris." suara Leo yang terdengar begitu menyayat hati ku. "Dia ada disini sayang,Iris...temani Leo ya? Tante mau panggil dokter dulu." . "Aku disini Le." jawabku singkat. "Hai,jangan nangis ya Ris." sapa Leo. "Pinter banget kamu nyembunyiin ini Le!" jawabku dengan kesal. "Iya maaf,aku cuma mau kamu sahabatan sama aku itu tulus. Bukan karna kasian sama aku." jelas Leo. "Emang nya menurut kamu selama ini aku gimana? Le,aku ga mau kamu kenapa - kenapa. Le,kamu harus sembuh. Kamu harus kuat Le. Harus!" tutur ku kepada Leo. "Kamu jangan nangis. Ini semua udah takdir aku. Bilang ya sama Mamah ku, aku sayang banget sama dia. Maafin aku ya Ris. Aku juga sayang sama kamu. Jangan pernah lupa sama aku ya Ris." Leo berkata dengan tertatih dan sambil tersenyum tetapi meneteskan air mata juga.

Tak lama setelah itu keadaan Leo memburuk. Aku dan Tante Lena semakin khawatir dengan keadaan Leo. Beberapa saat kemudian dokter keluar dari ruangan dan memberi kabar kepada Tante Lena bahwa Leo tidak bisa bertahan lagi. Tangis Tante Lena dan aku pun langsung pecah saat itu juga. Leo. Sahabat yang sangat aku sayangi. Ia telah tiada. Ia membawa semua tawa,tangis,rasa pedulinya,sikap keras kepalanya,kekonyolannya,dan juga semua yang ada di dirinya. Selamat jalan Le, semoga kamu tenang ya disana. Aku Iris, sahabat yang selalu merindukanmu, sahabat yang selalu ada untukmu. Aku akan selalu berdoa untukmu. Aku tidak akan pernah melupakan mu Leostrada Andika.

Jumat, 05 Juli 2013

something i called love

Lima tahun yang lalu,tepat nya sih waktu gue baru masuk SMP. Pertama masuk sekolah kan pasti ada yang nama nya Masa Orentasi Siswa (MOS),nah kisah ini berawal dari hari itu.

Nama nya Aldi,dia peserta MOS juga,ya langsung tebak aja gue langsung suka sama dia bahkan suka pake banget. Menurut gue waktu itu dia orang yang paling ganteng,banyak juga sih yang bilang gitu tapi beneran deh waktu itu ada satu lagi temennya dia yang bener bener jadi inceran kaka kelas banget karena selain ganteng doi juga tajir men. Tapi gue yang gatau kenapa justru malah naksir senaksir naksir nya orang naksir sam si Aldi ini.

Waktu lagi di MOS gue berharap bisa satu kelompok MOS sama dia tapi karena terlalu ngarep malah jadinya ga kejadian. Waktu pembagian kelas gue juga ngarep banget bisa satu kelas sama dia ya tapi kaya yang gue bilang tadi karena terlalu ngarep jadi nya malah ga kesampean.
Singkat cerita selama gue kelas satu beneran deh gue selalu ngasih perhatian lebih ke Aldi,kalo waktu jaman gue SMP dulu belum ada yang namanya "peka" yang ada arti dari "peka" yang lain. Dulu dia tuh bandel banget (sampe sekarang juga masih kayanya) singkat aja dulu gue sering bantu nilai dia tapi dia gatau,gue kasih ke temen nya dia dan temennya ngasih tugas itu ke guru dengan pengakuan kalo itu tugas nya dia. Namanya juga orang ganteng yakannn jadi banyak fans nya yang naksir juga banyak, eh iya si Aldi jadian sama kaka kelas anak kelas 3 pula,Jleb banget yekan rasanya
Terus naik nih ke kelas dua,tetep aja gue ga sekelas juga sama dia,nah sial nya gue dia malah jadian sama temen sekelas gue dan temen sekelas gue itu aneh kan mestinya gue gitu ya yang ngambek atau marah karena temen gue itu jadian (nama nya juga orang suka pasti sensian) eh ini malah dia yang marah sama gue asli itu ga jelas banget
Ohiya semasa SMP gue dulu gue punya sahabat,tau gak sih luuuu ternyata diem diem sahabat gue ini jadian sama Aldi yang jelas jelas terang terang shabat gue ini tau gue naksir banget kan sama Aldi, dan sahabat gue ini baru ngaku ke gue kalo diapernah jadian sama Aldi itu waktu kita udah hampir lulus sekolah. Apa ga MT nuh namanya?
Naik kelas tiga,Aldi pindah sekolah. Huffft good bye Aldi :( , tapi dia masih sering muncul di deket sekolah karena emang tempat mainnya dia disitu. Tau ga? Selama gue sekolah di SMP itu selama tiga tahun itu juga gue ngobrol sama Aldi bisa diitung pake jari loh keren ga tuh.Terus SMP udah lulus nih sekarang masuk ke SMA,tetep aja rasa gue ga pernah berubah buat Aldi walaupun gue udah jaraaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaang banget liat dia yatapi gue tetep suka. Senyum nya dia yang selalu bikin gue gagal buat move on.
Gue gatau ya yang gue rasa ini sebenernya kaya gimana,tapi yang jelas gue selalu inget dia. Mungkin gue emang bodoh karena ga pernah bisa bilang ke dia kalo gue tuh suka banget sama dia :(
Sekarang yang gue bisa cuma jadi stalker rutin dia setiap hari. Hampir setiap hari juga galau gara gara liat Tl dia yang mesra mesraan sama pacar nya yang sekarang
Tapi jujur belum pernah gue ngerasa suka sama orang lain sampe setulus ini,sampe rela setia nunggu dia padahal yang udah jelas jelas ga mungkin,sampe rela sakit hati terus cuma gara gara ngeliat dia yang lagi bahagia sama pacar nya.
"Gue bahagia kalo liat lu bahagia" itu mungkin kata kata paling munafik yang pernah ada,tapi jujur itu yang gue rasain
Gue pikir mungkin ini yang disebut cinta,ya walupun hasil nya ga seindah di dalam novel novel teenlit jaman sekarang. Tapi yang namanya cinta ga harus saling memiliki kan?
Cukup doain aja semoga dia bahagia maka hati gue pun akan bahagia dengan cara nya sendiri